Minggu, 04 Mei 2014

Laporan Studio UTS

Perencanaan sebagai suatu proses mengandung arti bahwa perencanaan merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan yang mencakup keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers dan Hills, 1994). Pembangunan wilayah dan kota di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Dibutuhkan sebuah perencanaan guna mewujudkan keseimbangan pembangunan antar daerah dalam suatu wilayah dengan harapan akan tercipta kondisi yang lebih baik dari sebelumnya serta dapat mengurangi dan mengatasi permasalahan yang ada.Pembangunan sektor industri di Indonesia menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.Salah satu wilayah dengan pertumbuhan sektor industri yang pesat ini adalah wilayah Kedungsepur di Provinsi Jawa Tengah. Kedungsepur merupakan salah satu wilayah strategis nasional Indonesia yang letaknya berada dalam daerah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Kedungsepur sendiri terdiri dari Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Kerjasama baik dalam bidang perekonomian maupun pembangunan di wilayah Kedungsepur mempengaruhi setiap perkembangan Kabupaten/Kota yang ada di dalam wilayahnya.
Kabupaten Demak merupakan salah satu Kabupaten di Kedungsepur yang banyak memiliki industri, baik pengolahan, manufaktur, dan lain sebagainya. Namun, dengan kapasitas industri yang dimiliki, Kabupaten Demak hanya mampu menyumbangkan kontribusi PDRB Kedungsepur sebesar 11%. Sedangkan prosentase untuk sektor Industri pada PDRB Kabupaten Demak sendiri hanya berkontribusi sebesar 9,67%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Kabupaten Demak sendiri belum mengoptimalkan potensi yang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Dengan UMR Kabupaten Demak sebesar Rp. 1.280.000,00 masih menunjukkan kurang sejahteranya masyarakat Demak, karena banyak pekerja yang bukan berasal dari masyarakat sekitar. Terutama masyarakat yang tinggalnya dekat dengan kawasan industri di Demak.Banyak hal yang mengakibatkan kurang optimalnya Kabupaten Demak mengolah potensinya. Salah satunya adalah permasalahan degradasi lingkungan. Letak Kabupaten Demak yang notabene dekat dengan laut, mengklasifikasikannya menjadi kawasan pesisir. Permasalahan pesisir yang dijumpai di Demak dan hampir seluruh wilayah di Indonesia adalah akibat dari abrasi dan rob. Fenomena pemanasan global adalah penyebab utama terjadinya kenaikan paras muka air laut yang semakin mengikis daratan. Kasus abrasi dan rob yang terjadi di kawasan pesisir Demak merupakan salah satu dampak akibat pemanasan global dan perubahan iklim yang saat ini sedang berlangsung.
            Akibat degradasi lingkungan tersebut sangat memberikan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Ribuan hektar lahan tambak yang menjadi mata pencaharian masyarakat Demak, hilang tanpa bekas. Rob yang hampir tiap sore terjadi mengakibatkan penurunan tanah yang sangat signifikan di Kabupaten Demak.Kecamatan Sayung adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten Demak yang memiliki cukup banyak titik industri. Kawasan industri yang didukung dengan aksesibilitas yang sangat memadai, menjadikan potensi yang sangat menjanjikan. Kemudian kawasan permukiman yang ada disekitar industri bisa menjadikan aktivitas pendukung yang sangat berintegrasi dengan aktivitas industri sebagai aktivitas utama. Dengan pengembangan industri yang yang dilakukan secara pesat, maka hal tersebut akan berimplikasi pada perekonomian Kabupaten Demak, yang kemudian bisa menyerap pekerja di Kabupaten Demak pada umumnya dan Kecamatan Sayung pada khususnya. Dengan demikian, penghasilan masing – masing keluarga yang bekerja di industri akan meningkat dan bisa membantu kesejahteraan masyarakat.
            Desa Sidogemah, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak memiliki potensi pengembangan kawasan industri dan permukiman yang berintegrasi. Letaknya yang berada di tengah – tengah antara Kota Semarang dengan Kabupaten Demak memiliki akses yang sangat mudah. Terlebih lagi dilalui oleh jalan nasional jalur pantura, yang tidak pernah sepi mobilitas kendaraan. Selain itu, hasil dari tambak yang sangat besar bisa menjadi potensi yang sangat menjanjikan apabila dikelola dengan baik, terutama kondisi lingkungannya yang rentan akan abrasi dan rob. Kondisi eksisting kawasan permukiman yang belum mendapat perhatian yang menyeluruh oleh pemerintah, baik dari kondisi fisik wisma, marga, penyempurna sampai dengan aspek suka yang hampir tidak ada dan karya yang dalam hal ini kawasan industri di dekat permukiman tidak banyak menyerap pekerja dari permukiman disekitarnya, untuk pengembangan Desa Sidogemah sebagai kawasan industri maka konsep pembangunan harus menyesuaikan dengan karakteristik yang ada. Isu utama tentang belum adanya kawasan permukiman yang menyediakan infrastruktur yang memadai dan berwawasan lingkungan. Dengan mengusung konsep kawasan industri dan kawasan permukiman yang saling berintegrasi, diharapkan bisa mendongkrak perekonomian di Kabupaten Demak. Industri dan permukiman yang memiliki orientasi berkelanjutan bisa meningkatkan kontribusi Kabupaten Demak pada wilayah Kedungsepur. Serta menjadikan Kabupaten Demak menjadi tolok ukur percepatan pembangunan di Kedungsepur selain Kota Semarang.






Download laporan lengkap melalui link dibawah ini (jangan lupa cantumkan sumber apabila ingin menggunakannya) :







Semoga bermanfaat :)