Adanya konsep eco-green living pada lokasi perencanaan
dikarenakan timbulnya berbagai masalah yang berdampak pada kenyamanan
masyarakat sekitar untuk tinggal di wilayah tersebut. Adapun permasalahan dasar
yang ada di wilayah studi yaitu
1. Jalan rusak dan berlubang
2.
Belum adanya trayek angkutan umum
Belum adanya trayek angkutan umum ini menjadikan masyarakat
di wilayah studi mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas mereka seperti
bekerja. Selain itu berakibat pada terhambatnya distribusi barang kebutuhan
masyarakat.
3.
Penggunaan air tanah yang berlebih
menyebabkan terjadinya land Subsidence
Land subsidence merupakan penurunan muka tanah sebagai fungsi dari
waktu atau juga disebut sebagai deformasi vertical dari permukaan tanah
terhadap bidang referensi yang dianggap tetap. Adapun penyebab land subsidence atau penurunan muka
tanah adalah pengambilan air tanah yang berlebihan.
4.
Daerah rawan rob
5.
Pencemaran air dan udara
Adanya limbah rumah tangga dan limbah industry yang
tidak diolah dengan baik akan mengakibatkan pencemaran air yang ada di wilayah
studi. Selain itu adanya aktivitas industri serta tingginya penggunaan
kendaraan bermotor mengakibatkan pencemaran udara.
6.
SIstem pengolahan sampah dibakar
7.
Drainase belum merata
8. Belum adanya IPAL
Berdasarkan permasalahan – permasalahan tersebut diatas, terdapat kelompok-kelompok masalah sebagai berikut
1. Aksesibilitas sulit
2.
Banyak terjadi masalah degradasi
lingkungan
3. Infrastruktur masih buruk
Adapun masalah utama yang terjadi di wilayah studi yaitu belum adanya permukiman yang menyediakan infrastruktur dan aksesibilitas yang memadai dan berwawasan lingkungan.
Masalah – masalah tersebut diatas menimbulkan dampak
seperti
1. Berkurangnya tingkat kenyamanan
2.
Rendahnya mobilitas penduduk
3. Keselamatan dan kesehatan masyarakat terganggu
Dampak
luas yang terjadi akibat adanya masalah – masalah tersebut diatas yaitu
rendahnya produktivitas masyarakat yang berpengaruh terhadap kesejahteraan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar