Perencanaan
sebagai suatu proses mengandung arti bahwa perencanaan
merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan yang mencakup keputusan atau
pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang (Conyers dan Hills, 1994).
Pembangunan wilayah dan kota di Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai
permasalahan. Dibutuhkan sebuah perencanaan guna mewujudkan
keseimbangan pembangunan antar daerah dalam suatu wilayah dengan harapan akan
tercipta kondisi yang lebih baik dari sebelumnya serta dapat mengurangi dan
mengatasi permasalahan yang ada.Pembangunan sektor industri di Indonesia
menunjukkan perkembangan yang cukup pesat.Salah satu wilayah dengan pertumbuhan
sektor industri yang pesat ini adalah wilayah Kedungsepur di Provinsi Jawa
Tengah. Kedungsepur
merupakan salah satu wilayah strategis nasional Indonesia yang letaknya berada
dalam daerah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Kedungsepur sendiri terdiri
dari Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kota Salatiga,
Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Kerjasama baik dalam bidang
perekonomian maupun pembangunan di wilayah Kedungsepur mempengaruhi setiap
perkembangan Kabupaten/Kota yang ada di dalam wilayahnya.
Kabupaten
Demak merupakan salah satu Kabupaten di Kedungsepur yang banyak memiliki
industri, baik pengolahan, manufaktur, dan lain sebagainya. Namun, dengan
kapasitas industri yang dimiliki, Kabupaten Demak hanya mampu menyumbangkan
kontribusi PDRB Kedungsepur sebesar 11%. Sedangkan prosentase untuk sektor
Industri pada PDRB Kabupaten Demak sendiri hanya berkontribusi sebesar 9,67%.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa Kabupaten Demak sendiri belum mengoptimalkan
potensi yang besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya. Dengan UMR
Kabupaten Demak sebesar Rp. 1.280.000,00 masih menunjukkan kurang sejahteranya
masyarakat Demak, karena banyak pekerja yang bukan berasal dari masyarakat
sekitar. Terutama masyarakat yang tinggalnya dekat dengan kawasan industri di
Demak.Banyak hal yang mengakibatkan kurang optimalnya Kabupaten Demak mengolah
potensinya. Salah satunya adalah permasalahan degradasi lingkungan. Letak
Kabupaten Demak yang notabene dekat dengan laut, mengklasifikasikannya menjadi
kawasan pesisir. Permasalahan pesisir yang dijumpai di Demak dan hampir seluruh
wilayah di Indonesia adalah akibat dari abrasi dan rob. Fenomena pemanasan
global adalah penyebab utama terjadinya kenaikan paras muka air laut yang
semakin mengikis daratan. Kasus abrasi dan rob yang terjadi di kawasan pesisir
Demak merupakan salah satu dampak akibat pemanasan global dan perubahan iklim
yang saat ini sedang berlangsung.
Akibat degradasi lingkungan tersebut
sangat memberikan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Ribuan hektar lahan
tambak yang menjadi mata pencaharian masyarakat Demak, hilang tanpa bekas. Rob
yang hampir tiap sore terjadi mengakibatkan penurunan tanah yang sangat
signifikan di Kabupaten Demak.Kecamatan Sayung adalah salah satu Kecamatan di
Kabupaten Demak yang memiliki cukup banyak titik industri. Kawasan industri
yang didukung dengan aksesibilitas yang sangat memadai, menjadikan potensi yang
sangat menjanjikan. Kemudian kawasan permukiman yang ada disekitar industri
bisa menjadikan aktivitas pendukung yang sangat berintegrasi dengan aktivitas
industri sebagai aktivitas utama. Dengan pengembangan industri yang yang
dilakukan secara pesat, maka hal tersebut akan berimplikasi pada perekonomian
Kabupaten Demak, yang kemudian bisa menyerap pekerja di Kabupaten Demak pada
umumnya dan Kecamatan Sayung pada khususnya. Dengan demikian, penghasilan
masing – masing keluarga yang bekerja di industri akan meningkat dan bisa
membantu kesejahteraan masyarakat.
Desa
Sidogemah, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Sayung Kabupaten Demak
memiliki potensi pengembangan kawasan industri dan permukiman yang
berintegrasi. Letaknya yang berada di tengah – tengah antara Kota Semarang
dengan Kabupaten Demak memiliki akses yang sangat mudah. Terlebih lagi dilalui
oleh jalan nasional jalur pantura, yang tidak pernah sepi mobilitas kendaraan.
Selain itu, hasil dari tambak yang sangat besar bisa menjadi potensi yang
sangat menjanjikan apabila dikelola dengan baik, terutama kondisi lingkungannya
yang rentan akan abrasi dan rob. Kondisi eksisting kawasan permukiman yang
belum mendapat perhatian yang menyeluruh oleh pemerintah, baik dari kondisi
fisik wisma, marga, penyempurna sampai dengan aspek suka yang hampir tidak ada
dan karya yang dalam hal ini kawasan industri di dekat permukiman tidak banyak
menyerap pekerja dari permukiman disekitarnya, untuk pengembangan Desa
Sidogemah sebagai kawasan industri maka konsep pembangunan harus menyesuaikan
dengan karakteristik yang ada. Isu utama tentang belum adanya kawasan
permukiman yang menyediakan infrastruktur yang memadai dan berwawasan
lingkungan. Dengan mengusung konsep kawasan industri dan kawasan permukiman
yang saling berintegrasi, diharapkan bisa mendongkrak perekonomian di Kabupaten
Demak. Industri dan permukiman yang memiliki orientasi berkelanjutan bisa
meningkatkan kontribusi Kabupaten Demak pada wilayah Kedungsepur. Serta
menjadikan Kabupaten Demak menjadi tolok ukur percepatan pembangunan di
Kedungsepur selain Kota Semarang.
Download laporan lengkap melalui link dibawah ini (jangan lupa cantumkan sumber apabila ingin menggunakannya) :
Semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar